Siraman atau mandi merupakan simbol upacara sebagai pernyataan tanda pembersihan diri, baik fisik maupun jiwa. Pembersihan secara simbolis ini bertujuan membebaskan calon ibu dari dosa-dosa sehingga kalau kelak si calon ibu melahirkan anak tidak mempunyai beban moral sehingga proses kelahirannya menjadi lancar.
Siraman dilakukan oleh 7 orang yang dianggap sesepuh plus suami/calon ayah. (untuk yang terakhir ini, saya juga baru tau di hari H, bahwa sang suami juga akan menjadi pihak yang memberikan air siraman). Di samping itu, saya kira yang melakukan siraman hanyalah sesepuh yang wanita, tapi ternyata bapak dan bapak mertua turut memberikan air siraman. Bisa juga pasangan orang tua dihitung sebagai 1 orang. Seperti pada siraman kemarin, urutannya adalah: 1. Mama dan Papa, 2. Bapak dan Ibu (mertua), 3. Nenek, 4. Adik Nenek, 5. Bude dari Mama, 6. Bude dari Papa, 7. Suami.
Air siraman adalah air yang berasal dari 7 sumber, misalnya dari rumah orang tua istri, rumah orang tua suami, tetangga atau saudara lainnya. Pada air siraman juga terdapat bunga 7 rupa.
Setelah acara selesai, bagi tamu yang belum mempunyai keturunan bisa mengambil air siraman yang belum terpakai, untuk digunakan sebagai air mandi (bisa dibawa pulang). Diharapkan setelah menggunakan air tersebut, tamu tersebut bisa 'ketularan' memiliki keturunan juga.
No comments:
Post a Comment